Sabtu, 16 Juli 2011

I currently sitting on the corner of my room. I feel like, none of words can describe what I exactly feel right now. I'm a mess. I lost my direction. I have nothing to do. I lost my passion of everything. I am....numb.

Hidupku berubah drastis sejak kurang lebih 2 bulan lalu. Sejak kejadian itu, aku masih ingat, Jum'at malam tanggal 29 April...the most terrible thing that ever happened in my life so far. Hal yang aku yakin tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Hal yang bahkan tidak pernah terbesit dalam benakku. Mimpi buruk, ungkapan itu mungkin sangat pas, atau lebih tepatnya, mimpi buruk yang tidak berujung. Sedih? Tentu saja. Jika saja kalian tau, aku merasa seperti hidupku telah berakhir sejak kejadian itu. Hancur, semuanya hancur dalam sekejap. Hatiku pedih, pedih sekali.

Hari-hari pertama menjalani kehidupan baru rasanya seperti dicabik-cabik, aku merasa seperti, God really I can't stand for any longer. Kenyataan bahwa mereka kini tidak bersama lagi seperti sebuah samurai yang membelah tubuhku jadi dua. Lalu siapa yang bisa aku salahkan? Tidak ada. Aku merasa seperi tidak punya tujuan, hidupku kosong, tak bermakna sama sekali. Hari-hari berikutnya semakin berat. Aku mulai merasa hidupku seperti keteteran. Menangis menjadi kegiatan rutinku tiap malam. Tak ada yang tahu, tak ada yang menyadari, hanya aku sendiri. Hal ini membuatku tambah sakit. Beruntung aku masih memiliki orang-orang yang mengerti akan keadaanku, walaupun mereka tak akan tahu bagaimana rasanya yang sebenarnya. Dan hari terus ku lanjutkan dengan deraian tangis...

Hingga kini, sudah 2 bulan berlalu, tidak ada yang berubah. Jujur saja, jika aku masih memiliki harapan sekecil apapun, aku akan bersedia hidup bergantung pada harapan itu. Tapi nampaknya harapan itu terlalu kecil sampai-sampai mereka tidak melihatnya. Kekuatanku perlahan terkikis. Meski tak selemah hari-hari pertama, namun rasa sakitnya tetap terasa dan tak berkurang sedikitpun. Kadang aku bertanya, Tuhan, apa maksud di belakang ini semua? Dosa besar apa yang telah aku buat? Adilkah ini untukku? Aku benar-benar tidak mengerti. Aku merasa tidak kuat lagi, tapi toh aku masih tetap disini, saat ini.

Rasa iri sering sekali menggerogotiku saat aku melihat orang-orang bercanda tawa dengan keluarga mereka, rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melakukan itu. Ah, rindu sekali rasanya. Rindu yang menyiksa dan menyakitkan. Kapan aku terlepas dari semua ini? Aku seakan berada dalam tekanan yang tak kunjung reda. Lelah rasanya, tapi tak ada yang dapat aku lakukan selain menguatkan diri dan bertahan. Aku tidak mau memperlengkap kehancuran hidupku dengan keanehan-keanehan yang tak sewajarnya dilakukan. Setidaknya, aku masih memiliki masa depan bukan?

Karena kejadian ini, dengan sangat terpaksa aku harus merombak kembali masa depan yang telah aku rancang. Bukannya ingin melanggar takdir Tuhan, tapi semua orang pasti memimpikan masa depan yang nyaris sempurna bukan? Sama sepertiku. Bedanya, jalan menuju masa depanku kini lebih sulit dan banyak terdapat batu terjal yang harus aku lalui. Tapi bukankah semakin sulit jalan yang kamu tempuh maka semakin besar hasil yang akan kamu peroleh? semoga saja teori itu benar. Mungkin sekarang ini aku bukan siapa-siapa, tapi suatu hari nanti, aku akan menjadi orang yang berharga untuk orang lain. Aku tidak perlu mengucapkan tekad dan janjiku dengan suara lantang di depan semua orang. Aku hanya perlu mengucapkannya di dalam hati dengan penuh ketulusan, maka Tuhan akan mendengarnya dengan jelas. Dan suatu hari nanti, kalian hanya perlu melihatku bersama pembuktian dari janjiku tersebut.

Saat ini hingga hari-hari kedepan, aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan yang pasti akan mendengar permohonan setiap hambanya. Tuhan, jika mereka bisa tetap bersama, maka tolong berilah jalan sehingga bisa dilewati untuk mencapai sebuah kebahagiaan yang lebih dari sebelumnya. Tapi jika memang perpisahan adalah jalan yang terbaik bagiMu, maka pisahkanlah secara baik-baik tanpa ada setitik masalahpun yang tersisa. Berilah kami kekuatan agar kami dapat dengan ikhlas menjalani semua kehendakMu. Berikanlah selalu kami jalan terbaik dalam setiap langkah yang kami tempuh. Jangan pernah tinggalkan kami...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar