Cinta adalah...
Ketika aku meminta mata untuk terus melihat punggungmu,
hingga kau hilang di ujung jalan depan rumah...
Ketika aku menyebut namamu dalam setiap doa. Melihat helai perhelai rambutmu memutih suatu hari nanti. Dan jemariku selalu merindu untuk terus mengusapnya...
Ketika aku seakan tak perlu menoleh kanan kiri untuk menyebrang,
karena kau sudah pasti membuatku aman di mana saja...
Sebuah kepastian yang membuat aku dan kamu terus tertawa dan merasa nyaman selamanya...
Saat aku berpikir kalau aku ini tidak waras,
tapi hanya kau yang merasa itu wajar.
Cinta adalah...
sesuatu yang terselip di jari, kala aku menggenggam tangannya,
Harmoni tawa untuk sebuah hal-hal yang tak lucu dilakukan bersama-sama.
Sesuatu yang menahanku untuk tidak berkedip, takut akan kehilangan senyumnya.
Ketika waktu yang aku harap bisa berhenti kala bersamanya,
atau paling tidak melambat seperti daun yang membutuhkan waktu 100 tahun lamanya untuk jatuh ke tanah...
Ketika kau ingin sekali memasukkan suara tawanya dalam botol dan bisa kau dengar sewaktu-waktu kala kau gundah.
Kau hafal derit langkahnya...
Sepertinya aku belum tahu banyak apa itu cinta,
mungkin cinta adalah sebuah kelengkapan yang masih dibawa olehnya,
dan ketika dia datang baru aku mengerti.
-Sadgenic, Rahne Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar