Well yeah holiday start from saturday which is tomorrow and, I have no idea whether I should be happy or what.... Yeah, it's holiday, i'll had two weeks break from all of those creepy things called assignment and stuffs, there's no reason not to be happy. But, it also mean that I have to be apart from my classmates... You know saying "good bye" will never be that easy... (I will post about this later)
By the way I just read a novel called '5cm' and it was so... I don't know how to say it. It was just, so inspiring. It got my mind open even wider. For God's sake, I learned a lot.
Jadi, novel ini menceritakan tentang lima orang sahabat yang bener-bener susah seneng sama-sama, bener-bener ngga bisa dipisahin gitu. Sampai akhirnya mereka mutusin untuk mendaki puncak Mahameru.
I swear, ini novel terbagus yang pernah saya baca. Perfect. Ngajarin saya banyak hal. Mata dan pikiran saya jadi terbuka lebih lebar. Banyak hal yang bakal buat kamu "iya, ya? bener juga.." atau "kenapa gue ga kepikiran?" atau menyunggingkan segaris senyum di bibir kamu, atau bahkan membuat kamu merinding sampe konjungtiva kamu bereaksi mengeluarkan cairan bernama air mata...
Pada dasarnya novel ini menceritakan kita tentang mimpi. Bagaimana caranya agar kita percaya bahwa mimpi itu awal dari keberhasilan kita di masa depan. Bagaimana caranya agar kita percaya sama mimpi kita. Bagaimana caranya agar kita dapat berjuang untuk mengubah mimpi-mimpi itu jadi kenyataan, bagaimanapun caranya.
"Keep our dreams alive... and we will survive." salah satu quotes yang saya baca di novel tersebut. Ajaib, bukan? Jujur aja, saya merinding waktu baca quotes ini. Seriusan.
"Manusia yang nggak percaya sama Tuhan sama saja dengan manusia yang nggak punya mimpi. Cuma seonggok daging yang punya nama." ini salah satu dialog di novel itu. Ini dalem banget! Ngena banget!
"Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian..."
"Dan Tuhan memelihara ketidakpastian itu pada seluruh umat manusia agar manusia terus belajar, terus bermimpi, dan ujung-ujungnya kita akan kembali pada-Nya"
Yap, damn agree! Hidup itu relatif, nggak ada yang pasti. Kamu bilang suatu hal gampang, belum tentu orang lain beranggapan sama. Jadi kembali lagi ke orangnya masing-masing menanggapi suatu hal. Coba bayangin gimana jadinya dunia ini kalo semua hal sudah pasti? Nggak akan ada orang yang berjuang, nggak akan ada orang yang berdoa, nggak akan ada harapan, nggak akan ada yang namanya mimpi, dan pastinya, nggak akan ada yang namanya hidup. Semuanya flat. Benar atau benar?
"Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain.""
"Udah belum ya? Gue punya manfaat buat orang lain?"
"Udah belum ya? Gue bisa ngasih sesuatu dalam diri gue yang bisa buat orang lain bahagia, bisa membuat orang lain bernapas lebih lega karena ada gue disitu."
Nah, ini nih, dialog ini yang buat saya mikir sendiri. Udah belum ya? Rasanya saya terlalu sibuk sama urusan saya sendiri. Rasanya saya terlalu cuek. Rasanya saya nggak peka sama keadaan sekitar. Di sisi lain, saya pengin, pengin banget, ngasih sesuatu dalam diri saya buat orang lain, yang bisa bermanfaat, yang bisa dikenang, yang bisa jadi tanda kalo saya ini pernah ada dan hidup di dunia ini. Saya nggak pengin perjuangan ibu saya mengandung saya selama sembilan bulan, mempertaruhkan nyawa supaya saya bisa melihat dunia, ujung-ujungnya hanya sia-sia saja, tanpa ada setitik bekas. Saya pengin hidup saya punya arti buat orang lain. Saya pengin kehadiran saya buat orang lain bisa bernafas lebih lega, lebih bahagia. Saya pengin kalo saya mati nanti, banyak orang yang hadir di pemakaman saya, karna mereka menganggap saya ini cukup berarti untuk mereka. :')
Intinya novel ini... bakal ngajarin kamu banyak hal. Banyak banget.
Sabtu, 23 Juni 2012
Senin, 18 Juni 2012
is it right or right?
Kutipan dialog dari novel yang pernah saya baca..
"Bukannya pesimis, tapi realistis. Kenapa orang merasa sakit saat jatuh? Karena sebelumnya dia nggak pernah berpikir untuk jatuh. Dia pikir dia bisa jalan lurus. Kalau kita udah mempersiapkan diri bakal jatuh, saat jatuh beneran, rasa sakitnya nggak bakalan seberapa."
:)
"Bukannya pesimis, tapi realistis. Kenapa orang merasa sakit saat jatuh? Karena sebelumnya dia nggak pernah berpikir untuk jatuh. Dia pikir dia bisa jalan lurus. Kalau kita udah mempersiapkan diri bakal jatuh, saat jatuh beneran, rasa sakitnya nggak bakalan seberapa."
:)
Langganan:
Postingan (Atom)